Wikipedia

Search results

Wednesday, December 4, 2013

Physical Education Gallery

Badminton in P.E

Primary 1A
































****

Primary 1B









































***

Primary 3 & 4

















































***
 Primary 5 & 6

 































































Monday, December 2, 2013


Infaq dan Shodaqoh yang IKHLAS



كل و اشرب و البس و تصدّق في غير سرف و لا مخيلة
Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa dengan berlebihan dan jangan pula ujub (sombong)”

Hadits di atas menerangkan tentang pola hidup manusia yang memang selalu menjadi keseharian yang pasti. Dalam hal makan, minum, berpakaian, bahkan dalam bersedekah. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar selalu senantiasa menjaga akhlak dan perilaku di setiap apapun agar tidak terlihat berlebihan, karena jika sesuatu sudah terlihat berlebihan maka akan menjadi kurang baik.

Dari hadits di atas ini kita bisa mengambil point tentang bersedekah atau lebih dikenal dengan istilah shodaqoh. Ada kisah unik menarik yang membahas dari makna hadits “bersedekahlah kamu seperti halnya si tangan kanan yang tidak diketahui oleh si tangan kiri”. 
Dulu ada seorang saudagar yang sangat kaya raya dan memiliki harta yang amat sangat berlimpah, setiap harinya ia memiliki skretaris yang ia suruh untuk menyumbangkan sebagian hartanya kepada warga yang kurang mampu. Namun uniknya setiap warga yang berada di sekitar rumah saudagar malah mencaci maki si saudagar yang amat kaya ini, mereka beranggapan bahwa saudagar ini pelit dan enggan menyedekahkan sebagian hartanya di jalan Allah. 

Setiap harinya skretaris saudagar pun terus menyalurkan bantuan sesuai dengan apa yang majikannya perintahkan, bantuan dan sedekah si saudagar terus mengalir seperti bagaimana mengalirnya cacian para warga kepada si saudagar. Warga berkata hal-hal kemarin kepada si skretaris setiap hari dan setiap ia datang kepada warga untuk membagikan sedekah.

Suatu hari sang saudagar meninggal dunia, si skretaris datang berkunjung namun tanpa membawa sedekah dan bantuan. Warga bertanya-tanya kenapa si skretaris datang tanpa apapun, ada apa yang terjadi. Si skretaris itu menjelaskan bahwa harta yang selama ini disalurkan bukan berasal dari miliknya, ia hanya menunjukkan kepada warga suatu tempat jika mereka ingin bertemu dengan orang yang dermawan kepada mereka.

Lalu tanpa banyak alasan warga pun datang berbondong-bondong menuju tempat yang telah diberitahu oleh si skretaris, setelah tiba di tempat yang dituju mereka terkejut karena di tempat itu terdapat makam si saudagar, mereka berpikir bukan rumah ataupun kediaman seseorang yang ditunjukkan oleh si skretaris melainkan rumah dan kediaman terakhir atau tempat peristirahatan selamanya.


Tuesday, November 5, 2013




Belajar Bahasa Arab
(TASHRIF Dan MACAMNYA)

Pelajaran Bahasa Arab itu tidak lepas dari gramatikanya, yaitu NAHWU & SHOROF. Nahwu dan Shorof merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seputar bahasa arab, karena kunci dan subpokok bahasa arab itu memang bersumber dari pelajaran ini. Pada posting sebelumnya kita telah mengetahui pembahasan Ibdal dan I'lal yang merupakan bagian dari Nahwu, namun kali ini kita akan membahas tentang Tashrif dan macam-macamnya.

Tashrif ( تصريف ) secara bahasa adalah Tahwil ( تحويل  ) , Tabdil ( تبديل  ) dan Taghyir ( تغيير ). Yang mana arti dari semua kata diatas adalah mengganti atau merubah. Sebab bahasa arab juga memiliki kata dasar yang sama seperti bahasa indonesia, seperti : "kebaikan", maka kata dasarnya adalah baik, atau "kebenaran", maka kata dasarnya adalah benar. Jika kita melihat kata dasar bahasa arab maka kita pasti akan menemukan tiga susunan huruf dasar, seperti kata ihsan ( إحسان ) maka kata dasar dari kata tersebut adalah hasan yang terdiri dari tiga huruf, yaitu ha - sa - na (ح س ن). Dan tugas kita di Tashrif adalah merubah kata dasar menjadi beberapa macam-macam kata.

Tashrif juga terbagi menjadi dua, yaitu Tashrif Lughawi dan Tashrif Isthilahi. Tashrif Lughawi adalah mengganti kata dasar dengan berbagai macam dhomir raf'i (kata ganti), sedangkan Tashrif Isthilahi adalah mengganti satu kata menjadi bermacam-macam kata sesuai dengan shigat.

-- Contoh dari Tashrif Lughawi :
Diambil dari dhomir (kata ganti)
هُوَ هُمَا هُمْ, هِيَ هُمَا هٌنَّ, أَنْتَ أَنْتُمَا أَنْتُمْ, أَنْتِ أَنْتُمَا أَنْتُنَّ, اَنَا نَحْنُ
lalu tashrif lughawi sandarannya adalah dhomir diatas, jika kita letakan kata ج ل س maka tashrif lughawinya menjadi seperti ini : 
جَلَسَ جَلَسَا جَلَسُوْا, جَلَسَتْ جَلَسَتَا جَلَسْنَ, جَلَسْتَ جَلَسْتُمَا جَلَسْتُمْ, جَلَسْتِ جَلَسْتُمَا جَلَسْتُنَّ, جَلَسْتُ جَلَسْنَا

--Contoh dari Tashrif Isthilahi
Diambil dari satu kata menjadi bermacam-macam kata sesuai dengan shigat nya.
فَتَحَ  يَفْتَحُ  فَتْحًا  وَ  مَفْتَحًا  فَهُوَ فَاتِحٌ  وَذَاكَ مَفْتُوْحٌ  اِفْتَحْ  لَا تَفْتَحْ  مَفْتَحٌ  مَفْتَحٌ  مِفْتَاحٌ